Kesultanan Seljuk Raya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Kekaisaran Seljuk Raya atau Kekaisaran Seljuk Agung adalah imperiumIslam Sunni abad pertengahan yang pernah menguasai
wilayah dari Hindu
Kush sampai Anatolia timur dan dari Asia Tengah sampai Teluk Persia.
Dari tempat awal mereka di Laut Aral, Seljuk
bergerak pertama ke Khorasan dan lalu ke Persia daratan sebelum menguasai Anatolia timur.
Kekaisaran ini didirikan oleh Dinasti Seljuk.
Masa Kekuasaan
Jatuhnya kekuasaan Bani Buwaih ke tangan Seljuk Ibn Tuqaq bermula dari perebutan kekuasaan di
dalam negeri. Ketika al-Malik al- Rahim memegang jabatan Amir al-Umara, kekuasaan
itu dirampas oleh panglimanya sendiri,Arselan al-Basasiri. Dengan kekuasaan yang
ada di tangannya, al-Basasiri berbuat sewenang-wenang terhadapap Al-Malik al-Rahim dan Khalifah al-Qaimdari Bani Abbas;
bahkan dia mengundang khalifah Fathimiyah, (al-Mustanshir,
untuk menguasai Baghdad. Hal ini mendorong khalifah meminta bantuan kepada Tughril Bek Rahimahullah dari daulah Bani Seljuk yang berpangkalan di negeri Jabal. Pada tanggal 18 Desember 1055 M/447 Hpimpinan Seljuk itu memasuki Baghdad. Al-Malik al-Rahim, Amir al-UmaraBani Buwaih yang terakhir, dipenjarakan. Dengan
demikian berakhirlah kekuasaan Bani Buwaih dan bermulalah kekuasaan Daulah Seljuk.
Pergantian kekuasaan ini juga menandakan awal periode keempat khilafahAbbasiyah. Bani
Seljuk berasal dari beberapa kabilah kecil rumpun sukuGhuz di wilayah Turkistan. Pada
abad kedua, ketiga, dan keempat Hijrah mereka pergi ke arah barat menuju Transoxiana dan Khurasan. Ketika
itu mereka belum bersatu. Mereka dipersatukan oleh Seljuk ibn Tuqaq. Karena itu, mereka
disebut orang-orang Seljuk. Pada mulanya Seljuk ibn TuqaqRahimahullah mengabdi kepada Bequ, raja daerah Turkoman yang meliputi wilayah sekitar laut Arab dan laut Kaspia.
Seljuk Rahimahullah diangkat sebagai pemimpin tentara.
Pengaruh Seljuk Rahimahullah sangat besar sehingga Raja Bequ khawatir kedudukannya terancam. Raja Bequbermaksud menyingkirkan Seljuk.
Namun sebelum rencana itu terlaksana, Seljuk Rahimahullahmengetahuinya. Ia tidak mengambil sikap
melawan atau memberontak, tetapi bersama pengikutnya ia bermigrasi ke daerah land, atau disebut juga Wama Wara'a
al-Nahar, sebuah daerah muslim di wilayah Transoxiana(antara
sungai Ummu Driya dan Syrdarya atau Sihun). Mereka mendiami daerah ini atas
izin penguasa daulah Samaniyah yang menguasai daerah tersebut. Mereka
masuk Islam dengan manhaj Sunni Salafy. Ketika daulah Samaniyah dikalahkan oleh daulah Ghaznawiyah, Seljuk Rahimahullahmenyatakan memerdekakan diri. Ia
berhasil menguasai wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh daulah Samaniyah.
Setelah Seljuk Rahimahullahmeninggal, kepemimpinan dilanjutkan oleh anaknya, Israil Ibn Seljuk dan kemudian penggantinya Mikail Ibn Israil Ibn Seljuk,
namun sayang saudaranya dapat ditangkap oleh penguasa Ghaznawiyah. Kepemimpinan selanjutnya
dipegang oleh Thugril Bek Rahimahullah. Pemimpin Seljuk terakhir ini berhasil
mengalahkan Mas'ud al-Ghaznawi, penguasa dinasti Ghaznawiyah, pada tahun 429 H/1036 M, dan memaksanya meninggalkan daerah Khurasan. Setelah
keberhasilan tersebut, Thugril memproklamasikan berdirinya daulah Seljuk. Pada
tahun 432 H/1040 Mdaulah ini mendapat pengakuan dari khalifah Abbasiyah di Baghdad. Di saat
kepemimpinan Thugril Bek inilah, dinasti Seljuk memasuki Baghdadmenggantikan
posisi Bani Buwaih. Sebelumnya, Thugril Rahimahullahberhasil merebut daerah-daerah Marwadan Naisabur dari kekuasaanGhaznawiyah, Balkh, urjan, Tabaristan, Khawarizm, Rayy, dan Isfahan.
Posisi dan kedudukan khalifah lebih baik setelah dinasti Seljuk
berkuasa; paling tidak kewibawaannya dalam bidang agama dikembalikan setelah
beberapa lama "dirampas" orang-orang Syi'ah. Meskipun Baghdad dapat dikuasai, namun ia tidak
dijadikan sebagai pusat pemerintahan. Thugrul BekRahimahullah memilih kota Naisabur dan kemudian kota Rayy sebagai pusat pemerintahannya.
Daulah-daulah kecil yang sebelumnya memisahkan diri, setelah ditaklukkan daulah
Seljuk ini, kembali mengakui kedudukan Baghdad, bahkan
mereka terus menjaga keutuhan dan keamanan Abbasiyah untuk membendung faham Syi'ah dan mengembangkan manhaj Sunni Salafy yang dianut mereka.
Pemerintahan Seljuk ini dikenal dengan nama al-Salajiqah
al-Kubra (Seljuk Besar atau Seljuk Agung). Disamping itu, ada beberapa
pemerintahan Seljuk lainnya di beberapa daerah sebagaimana disebutkan
terdahulu. Pada masaAlp Arselan Rahimahullah perluasan daerah yang
sudah dimulai oleh Thugril Bek Rahimahullah dilanjutkan ke arah barat
sampai pusat kebudayaan Romawidi Asia Kecil, yaitu Bizantium.
Peristiwa penting dalam gerakan ekspansi ini adalah apa yang dikenal dengan pertempuran Manzikert. Tentara Alp ArselanRahimahullah berhasil
mengalahkan tentara Romawi yang besar yang terdiri dari tentara Romawi, Ghuz, al-Akraj, al-Hajr, Perancis, dan Armenia. Dengan
dikuasainya Manzikert tahun 1071 M itu, terbukalah peluang baginya untuk
melakukan gerakan penturkian (turkification) di Asia Kecil.
Gerakan ini dimulai dengan mengangkat Sulaiman ibn Qutlumish, keponakan Alp Arselan, sebagai gubernur di daerah
ini. Pada tahun 1077 M (470 H), didirikanlah kesultananSeljuk Ruum dengan ibu kotanya Iconim. Sementara itu putera Arselan, TutushRahimahullah,
berhasil mendirikan dinasti Seljuk di Syria pada tahun 1094 M/487 H.
Pada masa Sulthan Maliksyah wilayah kekuasaan Daulah Seljuk ini
sangat luas, membentang dari Kashgor, sebuah daerah di ujung daerah Turki,
sampai ke Yerussalem. Wilayah yang luas itu dibagi
menjadi lima bagian:
1.Seljuk Besar yang menguasai Khurasan, Rayy, Jabal, Irak, Persia, danAhwaz. Ia merupakan induk dari yang lain.
Jumlah Syekh yang memerintah seluruhnya delapan orang.
2.Seljuk Kirman berada di bawah kekuasaan keluarga Qawurt Bek ibn Dawud ibn
Mikail ibn Seljuk. Jumlah syekh yang memerintah dua belas orang.
3.Seljuk Iraq dan Kurdistan,
pemimpin pertamanya adalah Mughirs al-Din Mahmud. Seljuk ini secara
berturut-turut diperintah oleh sembilan syekh.
4.Seljuk Syria, diperintah oleh keluarga Tutush ibn Alp Arselan ibn
Daud ibn Mikail ibn Seljuk, jumlah syekh yang memerintah lima orang.
5.Seljuk Rum, diperintah oleh keluarga Qutlumish ibn Israil ibn
Seljuk dengan jumlah syeikh yang memerintah seluruhnya 17 orang.
Disamping membagi wilayah menjadi lima, dipimpin oleh
gubernur yang bergelar Syeikh atau Malik itu, penguasa Bani Seljukjuga mengembalikan jabatan
perdana menteri yang sebelumnya dihapus oleh penguasa Bani Buwaih. Jabatan ini membawahi beberapa
departemen.Pada masa Alp Arselan Rahimahullah, ilmu pengetahuan dan agama
mulai berkembang dan mengalami kemajuan pada zaman Sultan Maliksyah yang dibantu oleh perdana menterinya Nizham al-Mulk. Perdana menteri ini
memprakarsai berdirinya Universitas Nizhamiyah (1065 M) dan Madrasah Hanafiyah di Baghdad. Hampir
di setiap kota di Irak dan Khurasan didirikan cabang Nizhamiyah. Menurut Philip K. Hitti,
Universitas Nizhamiyah inilah yang menjadi model bagi segala
perguruan tinggi di kemudian hari.
Perhatian pemerintah terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan melahirkan banyak ilmuwan muslim pada masanya. Di antara mereka
adalah az-Zamakhsyari dalam bidang tafsir, bahasa, dan
teologi; al-Qusyairy dalam bidang tafsir; Abu Hamid al-Ghazali Rahimahullah dalam bidang teologi; dan Farid al-Din al-'Aththar dan Umar Khayam dalam bidang sastra.Bukan hanya
pembangunan mental spiritual, dalam pembangunan fisik pun dinasti Seljuk banyak
meninggalkan jasa. Maliksyahterkenal dengan usaha pembangunan
di bidang yang terakhir ini. Banyak masjid, jembatan, irigasi dan jalan raya
dibangunnya.
Setelah Sultan Maliksyah dan perdana menteri Nizham al-Mulk wafat Seljuk Besar mulai mengalami masa
kemunduran di bidang politik. Perebutan kekuasaan di antara anggota keluarga
timbul. Setiap propinsi berusaha melepaskan diri dari pusat. Konflik-konflik
dan peperangan antar anggota keluarga melemahkan mereka sendiri. Sementara itu,
beberapa dinasti kecil memerdekakan diri, seperti Syahat Khawarizm, Ghuz, dan al-Ghuriyah. Pada sisi yang lain, sedikit
demi sedikit kekuasaan politik khalifah juga kembali, terutama untuk negeri Irak. Kekuasaan dinasti Seljuk di Irak berakhir di tanganKhawarizm Syah pada tahun 590 H/l199 M. ( Wallahul Musta’an ).
Pada Masa Kesultanan Seljuk inilah, System Asuransi
pertama diperkenalkan. Kesultanan Seljuk akan membayar semua kerugian dari
pedagang yg mengalami peristiwa perampokan di dalam teritori Seljuk. [8]
Sultan
0 komentar:
Posting Komentar