Pernah
tahu bangsa yang sangat terkenal dengan kekejamannya? Bangsa yang telah
membasmi kaum muslimin dengan jumlah yang fantastis? Jumlah yang sangat tinggi
(dengan peralatan perang pada masa itu) dibanding apa yang telah dan sedang
terjadi di Irak saat ini (dengan peralatan perang yang canggih)? Mereka adalah
bangsa Tartar
Mengapa mereka bisa berbuat
demikian? Di mana letak kesalahan kaum muslimin dan pemimpin mereka? Runtuhnya
Baghdad (ibukota daulah Abbasiah) di tangan bangsa Tartar tidak terlepas dari
pengkhianatan yang dilakukan oleh al-wazir Umayyiduddien Muhammad bin al-Alqami
ar-tafidhi seorang Syiah Rafidhah yang amat dendam terhadap ahlu sunnah
Dia menjabat wazir (Perdana
Menteri) bagi Khalifah al-Musta’shim billah, khalifah terakhir bani Abbas di
Iraq. Peristiwa tersebut terjadi pada 12 Muharram 656 H. Hulaku Khan, cucunya
Jenggis Khan mengepung Baghdad dengan seluruh bala tentaranya yang berjumlah
kurang lebih 200.000 tentara. Mereka mengepung istana Khalifah dan
menghujaninya dengan anak panah dari segala arah, hingga menewaskan seorang
budak wanita yang sedang bermain di hadapan Khalifah untuk menghiburnya. Budak
wanita tersebut adalah seorang selir (gundik) bernama Arafah
Sebilah anak panah dating dari
jendela menembus tubuhnya pada saat is menari di hadapan Khalifah maka cemaslah
Khalifah dan amat terkeiut. Pada anak panah yang menewaskan selirnya itu,
mereka dapati tulisan: “Jika Allah menghendaki melaksanakan Qadha dan takdimya,
maka dia akan melenyapkan akal orang yang berakal”
Setelah itu Khalifah
memerintahkan agar memperketat keamanan. Perbuatan pengkhianatan Wazir Ibnu
al-Alqami yang begitu dendam kepada ahlu sunnah itu, disebabkan pada tahun lalu
(655 H) terjadi peperangan hebat antara ahlu sunnah dengan rafidhah yang
berakhir dengan direbutnya kota al-Karkh yang merupakan pusat rafidhah dan
dijarahlah beberapa rumah sanak famili al-Wazir al-Alqami
Sebelum terjadinya peristiwa
yang amat memilukan ini, ia (Ibnul Alqami) secara diam-diam berusaha mengurangi
jumlah tentaranya. Dengan cara memecat sejumlah besar tentara dan mencoret nama
mereka dari dinas ketentaraan. Sebelumnya, jumlah tentara pada masa
kekhalifahan al-Mustanshir (Khalifah sebelum at-Musta’shim) mencapai 100.000
orang. Jumlah ini terus dikurangi oleh Ibnul Alqami hingga menjadi 10.000
orang. pada masa kekhalifahan at-Musta’shim billah
Kemudian setelah itu barulah ia
(Ibnul Alqami) mengirim surat rahasia kepada bangsa Tartar, memprovokasi mereka
untuk menyerang Baghdad. Dia terangkan di dalam surat rahasia tersebut
kelemahan angkatan bersenjata daulah Abbasiah di Baghdad. Oleh karena itu
dengan mudah sekali bangsa Tartar dapat menaklukkan Baghdad
Semua itu ia (Ibnu) Alqami)
lakukan untuk membalas dendam kesumatnya dan ambisinya untuk melenyapkan
as-sunnah dan memunculkan bid’ah Rafidhah. Wallahul Musta’an (Hanya Allah-lah
tempat memohon pertolongan)
Tatkala tentara Tartar
mengepung benteng Baghdad mulai 12 Muharram 656 H, mulailah al-Wazir Ibnul
Alqami menunjukkan pengkhianatannya yang kedua kali, yaitu dialah orang yang
pertama sekali menemui tentara Tartar. Dia keluar dari Baghdad bersama keluarga
pembantu dan pengikutnya pada saat-saat genting untuk menemui Hulaku Khan.
Kemudian ia kembali ke Baghdad, lalu membujuk Khalifah agar keluar bersamanya
menemui Hulaku Khan untuk mengadakan perdamaian dengan memberikan setengah
hasil devisa negara kepada mereka (bangsa Tartar)
Maka berangkatlah Khalifah
bersama para Qadhi. Fuqaha’ shufiyah, tokoh-tokoh negara, masyarakat dan
petinggi-tinggi daulah dengan 700 kendaraan. Tatkala mereka hampir mendekati
markas Hulaku Khan mereka di tahan oleh tentara Tartar, dan tidak diizinkan
menemui Hulaku Khan, kecuali Khalifah bersama 17 orang saja
Lalu Khalifahpun menemui Hulalu
Khan bersama 17 orang tersebut. sedangkan yang lain menunggu bersama kendaraan
mereka. Sepeninggal Khalifah, sisa rombongan ini dirampok dan dibunuh oleh
tentara Tartar. Selanjutnya Khalifah dihadapkan kepada Hulaku Khan, dan ditanya
macam-macam, tatkala itu Khalifah menjawab dengan suara bergetar ketakutan
karena diteror dan ditekan
Kemudian Khalifah kembali ke
Baghdad disertai oleh al-Wazir Ibnul al-Alqami dan Khawajah Nashiruddin
ath-Thuusi. Dan di bawah rasa takut dan tertekan, Khalifahpun mengeluarkan
emas, perhiasan, permata dan lain-lain dalam jumlah yang amat banyak. Akan
tetapi sebelum itu gembong-gembong Rafidhah sudah membisiki Hulaku Khan agar
tidak menerima tawaran perdamaian dad Khalifah. al-Wazir Ibnul Alqami berhasil
mempengaruhi Hulaku Khan, bahwa perdamaian untuk nanti hanya bertahan 1 sampai
2 tahun saja, dan mendorongnya untuk membunuh Khalifah
Tatkala Khalifah kembali dengan
membawa barang yang banyak kepada Hulaku Khan, Hulaku Khan memerintahkan untuk
mengeksekusi Khalifah. Maka pada tanggal 14 Shafar bertepatan pada hari Rabu
terbunuhlah Khalifah al-Musta’shim billah. Konon kabarnya yang mengisyaratkan
agar membunuh Khalifah adalah al-Wazir Ibnul al-Qami dan al-Maula Nashiruddin
ath-Thuusi
Dan bersamaan dengan tewasnya
Khalifah, maka tentara Tartarpun menyerbu Baghdad tanpa perlawanan lagi. Maka
rubuhlah Baghdad di tangan bangsa Tartar. Dilaporkan bahwa jumlah yang tewas
ketika itu lebih kurang 2 juta orang. Tidak ada yang selamat kecuali ahlu
dzimmah (Yahudi dan Nashrani) serta orang-orang yang meminta perlindungan
kepada bangsa Tartar, atau yang berlindung di rumah al-Wazir Ibnul Alqami dan
para konglomerat yang membagikan harta mereka kepada Tartar dengan jaminan
keamanan pribadi
Turut terbunuh juga bersama
KhalIfah, dua putra beliau yaitu Abul Abbas Ahmad (25 tahun) dan Abul Fadhl
Abdurrahman (23 tahun) dan ustadz istana Khalifah yaitu syeikh Muhyiddin Abdul
Faraj Ibnul Jauzi bersama tiga putra beliau yaitu Abdullah, Abdurrahman dan
Abdul Karim. Sedang putra terkecil Khalifah yaitu Mubarak ditawan bersama tiga
saudara perempuannya yaitu Fathimah, Khadijah dan Maryam. Dikatakan bahwa para
gadis yang ditawan tentara Tartar dari istana Khalifah mencapai 1000 orang
Dengan runtuhnya Baghdad maka
runtuhlah Daulah bani Abbas yang berkuasa selama 524 tahun. Mungkin pembaca
bertanya-tanya untuk apa sejarah memilukan ini dituangkan di sini?! Sungguh
kami tidak akan memuatnya, seandainya bukan karena hadits Rasul yang berbunyi: Seorang Mu’min tidak akan disengat dua kali dan
satu lubang. (HR Bukhari dan Muslim. dari hadits Abu Hurairah)
Sungguh kita tidak ingin
sejarah hitam tersebut berulang kembali!. Kita harus mengambil ibrah dari
sejarah tersebut. Kalau kita lihat kembali, keruntuhan Baghdad (daulah
Abbasiah) banyak disebabkan pengkhianatan dari al-Wazir Ibnul Alqami seorang
mubtadi’ (ahli bid’ah). Merupakan kesalahan yang amat fatal memberikan
kepercayaan kepada mereka
0 komentar:
Posting Komentar